Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani, Oginawa R Prayogo, Tri Adi | Editor: Tri Adi

Berbisnis dengan passion memang akan menciptakan bisnis lebih tahan terhadap terpaan masalah. Lalu bagaimana dengan orang kebetulan menekuni bisnis yang tidak sejalan dengan kegemaran atau atau passion-nya. Bisnisnya enggak akan lama?
Enggak begitu pun kali. Yang namanya daya juang tidak ditentukan hanya oleh passion atau hobi. Meskipun tanpa dua makhluk itu, passion dan hobi, bisnis dijamin akan lancar jaya bila daya juangnya kuat. Daya juang, menurut keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ialah kemampuan menjaga atau menjangkau sesuatu. Semakin tinggi daya juang semakin baik. Tanya saja sama Paul G. Stoltz (2000). Berdasarkan keterangan dari Stoltz, seseorang yang mempunyai daya juang tinggi tidak gampang menyerah dalam menghadapi tantangan. Nah, seorang pebisnis pasti akan menjaga apa yang sedang dijalani. Salah satu langkah dapat dilakukan dengan belajar apa yang tidak pernah menjadi hobinya itu.
Banyak kok misal orang-orang muda yang bisa sukses dalam usahanya sebab otodidak alias belajar sendiri. Kita cermati orang-orang muda di bawah ini.
Norma Moi, empunya Norma Hauri Bridal
Tahu tidak empunya Norma Hauri Bridal sejatinya tidak terlalu tak asing dengan rancang-merancang busana. Pasalnya, dia tersebut berprofesi sebagai penata rias. Perubahan terjadi sesudah Norma Moi kembali umroh. Tak nyana memblokir aurat dengan berbusana muslim membuka jalan baginya guna merintis karier sebagai perancang (desainer) busana muslimah.
Awalnya Norma coba-coba menciptakan baju sendiri guna dia kenakan sehari-hari. Namun berkat respons positif dari lingkungan sekitar, menciptakan Norma memutuskan diri untuk dapat mendesain pakaian. Alhasil, dia juga belajar sendiri segala hal mengenai mendesain pakaian. Mulai dari menjahit, pengepasan, sampai memasang payet.

Tentu saja , tadinya pelanggan tidak sedikit datang dari rekanan yang pernah ia rias. Harga jual baju buatannya saat tersebut dihargai Rp 300.000 sampai Rp 450.000 per potong. Namun, sesudah usahanya berjalan, dia sempat masuk Esmod guna belajar mendesain pola baju dan menggali ilmu mengenai detail dunia fesyen. Artinya, dia belajar mendesain pakaian sesudah dia sebenarnya dapat mendesai.
Memiliki empiris sebagai penata rias profesional dalam pemotretan, Norma juga memiliki gagasan untuk menciptakan gaun pengantin internasional muslimah. Dia juga mulai mengenalkan Norma Hauri Bridal di tahun 2011.
Usaha Norma Moi terus berkembang. Dari semula melulu memperkerjakan dua karyawan saat memulai usaha, kemudian meningkat menjadi empat dan terus meningkat kini menjadi 25 karyawan. Usaha otodidak Norma Moi juga berbuah manis.
Dody Majid, Tridy Production
Ketika mengawali di bisnis penyewaan sound system dan perangkat acara lainnya, Dody tidak tahu apa-apa. Ketiga kakaknya tidak terdapat yang terjun di bidang musik. Demikian pula orangtuanya. Meski berstatus pengusaha, namun tak punya empiris di bisnis musik. Alhasil, Dody belajar bisnis musik secara otodidak.
Namun, usaha musiknya terus berkembang, buktinya jumlah karyawan yang semula melulu dua orang, sekarang telah menjangkau 50 orang. Perhelatan yang menggunakan jasa Tridy Production pun telah tidak main-main. Termasuk di antaranya, acara musik internasional, laksana Java Jazz, Djakarta Warehouse Projects, dan Maher Zain Asian Tour.
Dody menikmati sendiri susahnya merintis usaha ini. Dody bercerita, tantangan terbesar yang ia hadapi saat memulai usaha ialah meyakinkan orang untuk menggunakan jasanya. Asal-muasalnya yang dari dusun membuat orang susah percaya bahwa sound system yang ia sediakan berkualitas. Bagi meraih kepercayaan, ia tak segan turun tangan langsung guna memasang kabel, memeriksa sound system, bahkan menyetir truk untuk mengirimkan alat yang ia sewakan. Kegigihan berikut yang membuatnya memantapkan posisi di peta bisnis sound system.

Pria yang tahun ini bakal berusia 28 tahun ini mengaku, ia tidak jarang kali mengedepankan kualitas perlengkapan musik dan speaker yang dimilikinya. Itu yang menciptakan Tridy Production dapat mengerjakan acara musik berskala internasional. “Kami selalu melakukan pembelian peralatan yang premium sebab dapat dipakai jangka masa-masa yang lama dibanding yang ruang belajar medium,” tutur Dody.
Dody mengaku, nilai kontrak jasanya terus membesar sebab mulai tahun 2015, Tridy Production melebarkan sayap bisnisnya. Tidak melulu menyewakan perangkat musik dan sound system, tapi pun termasuk lighting, genset, dan staging.
Egar Putra Bahtera, pemegang brand sepatu premium Chevalier
Satu lagi yang mengawali usaha dengan otodidak ialah Egar Putra Bahtera. Dia mengawali bisnis sepatu premium dari bawah. Dia mengoleksi modal mula dari berjualan kaus pesanan di Kaskus. Dia pun belajar secara otodidak tentang pembuatan sepatu sampai sistem pemasaran.
Egar yang pernah berkuliah di Jurusan Teknik Pertambangan di ITB tersebut sebenarnya sudah mengerjakan riset sekian banyak hal tentang produksi dan berbisnis sepatu. Egar menyatakan tercetus menegakkan usaha sepatu premium sebab menurutnya kesempatan pasar bisnis sepatu lokal yang berbobot | berbobot | berkualitas tinggi masih besar di pasaran.
Dia mengejar masih tidak sedikit produk sepatu premium yang didominasi brand dari luar negeri. Itu sebabnya Egar berhasrat dapat mempunyai produk sepatu produksi lokal yang bisa berlomba dengan produk asing. Egar gencar mencari sekian banyak informasi dari Google, Youtube, dan sekian banyak situs lain laksana forum penyuka sepatu kulit di internet untuk dapat belajar menciptakan sepatu yang pas dan nyaman dipakai konsumen.
Dia pun melakukan penelitian mendalam untuk menggali perajin di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ini juga tidak gampang lantaran sulit menggali perajin yang memiliki keserupaan visi dengan dirinya.
Pada tahun 2011, bermodal duit Rp 10 juta dari berjualan kaus di Kaskus dia pakai untuk membina situs, melakukan pembelian bahan baku mula dan membuat misal produk sepatu. Egar jajaki memasarkannya lewat internet kala itu. Ternyata respons pasar positif. Sampel produk sepatu yang dia patok Rp 700.000 per pasang laku terjual.
Egar terus mengembangkan kualitas produk serta teknik pemasaran sepatu buatannya. Lewat sekian banyak forum dan penelitian di internet, dia mengejar informasi tentang sebanyak pemasok bahan baku ternama laksana kulit, sol dari luar negeri yang dapat meningkatkan kualitas produknya.
Dengan sekian banyak upaya untuk dapat meyakinkan semua pemasok tersebut, Egar dapat mendapatkan keyakinan dari mereka untuk dapat menjalin kerja sama. Itu sebabnya selama 40% bahan baku dia ambil dari luar negeri dan 60% dari lokal.
Dari situ keyakinan dirinya terus bertumbuh guna bisa berlomba di pasar ruang belajar premium. “Bekerja sama dengan pabrik kulit dan pabrik sol ruang belajar dunia menciptakan Chevalier punya keanehan dan kualitas yang mampu berlomba dengan produk luar,” kata dia.
Dari sini kita dapat melihat bahwa orang-orang muda ini ialah climber (pendaki sejati). Yang berusaha terus. Mereka optimistis, selalu menyaksikan dengan sarat harapan, dan selalu memutuskan sasaran-sasaran dalam kehidupan. Itu adalah tingkat tertinggi (ketiga) seseorang dalam menanggulangi setiap tantangan, menurut keterangan dari Paul G. Stoltz dalam Adversity Quotient. Tingkat terlemah, kesatu, keterampilan seseorang dalam menanggulangi setiap tantangan ialah quitter. Yaitu: mereka yang berhenti di tengah jalan dalam proses pendakian. Orang-orang ini mudah putus harapan dan menyerah di tengah jalan. Pastilah orang laksana ini tidak akan sukses dalam menjalankan usaha.
Yang kedua ialah camper (pekemah). Yang tergolong dalam kelompok ini ialah mereka yang tidak menjangkau puncak, tetapi telah puas dengan apa yang sudah dicapai. Artinya, mereka telah merasa menjangkau tujuannya, sebenarnya tinggal selangkah lagi usaha mereka bakal lebih maju atau lebih sukses.

Pada akhirnya, anda semua bercita-cita menjadi climber. Yang mempunyai daya juang tinggi sehingga dapat menggapai berhasil setinggi-tingginya. Jadi, meskipun berhobi atau mempunyai passion sama dengan bisnisnya, tidak bakal lebih baik dengan si otodidak yang berjiwa climber. Terus berjuang. Salam.
Penyewaan Baju Pengantin Muslimah – Penyewaan Baju Pengantin Muslimah