Ada yang berhijab syari, bahkan terdapat yang pun memperkenalkan tutorial hijab lewat gambar sederhana.

Dream – Tanggal 10 November diputuskan sebagai hari pahlawan nasional. Hal tersebut bertujuan, supaya generasi milinial menilik kembali semangat semua pejuang, dalam membela dan membina Indonesia.
Di balik proses kemerdekaan, ada peran serta semua perjuang wanita yang paling berjasa untuk negara. Di samping Kartini dan Cut Nyak Dien, tak tidak sedikit yang tahu nama semua pejuang wanita lainnya.
Namun faktanya, di balik ketenaran dua figur tersebut, masih tidak sedikit pahlawan wanita yang mempunyai pengaruh besar dalam mewujudkan kebebasan Indonesia. Beberapa diantarnya bahkan berhijab.
Meskipun kala itu, Islam dan pakaian panjang yang memblokir aurat belum sepopuler ketika ini. Sejarah menulis jasa-jasa mereka dalam menjaga keadulatan Tanah Air.
Berikut kami hadirkan sejumlah pahlawan wanita yang berhijab di masanya.
1. Syaikhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyyah
Perempuan yang karib disapa Rahmah ini adalah salah satu figur pahlawan yang berhijab. Bukan sekadar kerudung biasa, sebab ia mengenakan hijab syari yang lebar dan panjang.
Penampilannya itu, tak memberi batas ruang gerak Rahmah yang berusaha melalui dunia pendidikan. Ia sukses mendirikan Diniyah Lil Banaat (Perguruan Diniyah Putri) di Padang, Sumatera Barat.
2. Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Bagi beberapa besar warga Jakarta, tentu sudah familiar lagi dengan area HR Rasuna Said. Ternyata, nama jalanan sangat macet di Jakarta ini dipungut dari seorang pahlawan berhijab.
Ia dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan persamaan hak laki-laki dan perempuan. Ia mempunyai pandangan bertolak belakang dengan wanita kebanyakaan ketika itu. Menurutnya, pesetaraan gender tidak melulu dapat dilaksanakan melalui pendidikan. Namun juga, bisa diwujudkan melewati perjuangan politik.
HR Rasuna Said pernah menjabat sebagai DPR RIS dan lantas menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung semenjak tahun 1959 hingga meninggal. Dari sekian banyak sumber dilafalkan jika wanita dari Sumatera Barat ini meninggal di tahun 1969.
3. Siti Walidah

Nama besar Siti Walidah tidak sedikit memberi pengaruh pada perjuangan kebebasan RI. Istri Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah ini mempunyai peranan yang spektakuler dalam peta perpolitikan Indonesia.
Bahkan, kisahnya hidupnya yang menginspirasi telah diusung ke layar lebar. Diperakan oleh Tika Bravani yang berperan sebagai Siti Walidah.
Perempuan asal Yogyakarta ini sukses mendirikan organisasi Sopo Tresno, yang kini berganti nama menjadi Aisyah. Melalui organisasi ini, Siti Walidah menjadi di antara orang di balik keputusan besar Presiden Soekarno.
Menariknya lagi, dalam kitab yang berjudul Muhammadiyah yang keluar di tahun 1934, terkuak bahwa Siti Walidah sudah mengenalkan tutorial hijab semenjak lama.
Ia mencerminkan tahapan tentang hijab melewati ilustrasi gambar. Kala itu, ia memilih gambar wanita berkebaya yang sedang mempraktekkan teknik memakai hijab yang cocok dengan syariat Islam. Salah satunya, mesti memblokir bagian dada.
4. Opu Daeng Risaju
Nama Opu Daeng Risaju begitu dikenal oelah masyarakat Sulawesi Selatan. Sejak kecil ia sudah tidak sedikit belajar tentang ilmu agama dan budaya. Meskipun tak dapat membaca huruf latin, tetapi pemahamannya tentang Alquran patut diacungi jempol.
Opu pun dikenal sebagai pahlawan berhijab yang sangat frontal melawan NICA. Perjuangannya yang paling berani melawan Belanda, membuatnya mendapat siksaan yang begitu kejam. Mengakibatkan faedah pendengaran Opu menjadi terganggu sampai akhir hayatnya.
Gaya Trendy Rachel Vennya dengan Jaket Denim Pearl
Padu Padan Cardigan Chic Minimalis ala Shireen Sungkar
Hamil Besar, Inspirasi Outfit yang Nyaman guna Bumil
Model Gamis Pesta Rok Lebar – Model Gamis Pesta Rok Lebar