SELAMA lebih dari 25 tahun berkarya, Boyonz Ilyas tak pernah kehabisan ilham untuk mengusung kekayaan kebiasaan Indonesia dalam masing-masing rancangannya. Itu terlukis dari pemakaian tekstil pribumi Indonesia dengan kiat pewarnaan alami serta panduan sekian banyak jenis dan motif.

Salah satu pendiri Paguyuban Pecinta Batik Indonesia ini konsisten mengangkat rancangan bernuansa etnik dan berangan-angan membawa batik serta kebiasaan Indonesia beda ke kancah Internasional. Hal berikut yang menciptakan Boyonz Ilyas terpilih guna acara “HighGlam Fashion Show” di Shangri-La Jakarta.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pertunjukan busana yang mengetengahkan rancangan bertajuk “Glamorous Khatulistiwa” karya desainer Boyonz Ilyas memperlihatkan 48 rancangan yang penuh kekayaan kebiasaan Indonesia. Masing-masing koleksi menonjolkan garis keanggunan dengan ilham khas Timur dari sekian banyak daerah di Tanah Air.
Batik Yogyakarta, Solo, Madura, Tegal, Tuban, Cirebon, dan Pesisir serta aksesori bermaterial metal yang dirancang dan diciptakan oleh Boyonz menjadi daya pikat tersendiri. Tenun Bali, Sumba, serta Lombok yang menarik warna serta motifnya dipakai sebagai aksen yang menghasilkan efek dramatis.
Sementara itu, bagian tradisi Sumatera hadir dalam kain songket Pandeksikek, Palembang, dan Lampung yang teknik pembuatannya diwariskan secara turun menurun.

Untuk pertunjukan busana kali ini, Boyonz tidak sedikit menggunakan kiat sulam tangan serta renda tangan yang diciptakan dengan perangkat bambu. Di samping itu, ia pun mengusung kiat sulam usus khas Lampung.
Motif kaluakpaku asal Minangkabau menjadi di antara keunikan kebiasaan nusantara yang ditampilkannya. Di samping itu batik Tegal, Tuban dan Cirebon yang memperlihatkan motif-motif variasi dari batik Yogyakarta dan Solo yang sudah dikenal lebih luas.
Boyonz mengombinasikan sekian banyak jenis tekstil pribumi Indonesia dengan bahan yang sedang jadi tren dunia laksana French Lace, Taffeta, atau Dutch satin. Keseluruhan rancangannya menggambarkan kesan glamour, dikemas dengan adanya kekentalan etnik dan paduan warna yang kuat.
Kerumitan bordir, motif batik, software payet, manik-manik, batu-batuan serta pemakaian material metal guna bros menjadikan rancangannya khas dan susah ditiru. Aksesori yang dirancang dan diciptakan sendiri di Yogyakarta memperlihatkan ragam hias pribumi Indonesia dalam tema warna tembaga serta menguatkan kesan yang hendak ditonjolkan.
“Saya menggunakan ornamen. Bagaimana memanfaatkan aneka hias yang sekitar ini hanya dipakai untuk ceremonial adat. Dan ini dapat saya lakukan di industri fesyen. Jadi saya jajaki olah, saya kemas, saya keluarkan warna tembaga itu, ilmu saya di jurusan seni rupa terpakai sekali,” ungkap Boyonz saat didatangi dalam acara ‘HighGlam Fashion Show’ di Lobby Lounge Hotel Shangri-La, Kamis (1/10/2009).
“Kepiawaian Boyonz dalam merancang ditunjukkan dalam paduan motif dan jenis bahan bertolak belakang serta kombinasi warna yang kontras. Dengan ditunjang keterampilannya menciptakan sendiri batik yang digunakan. Di samping itu, paduan warna terang dan software batu-batuan yang dipakai menambah kesan glamor yang hendak ditunjukkan,” puji Director of Communications Shangri-La Jakarta Ratna Sjamsiar Idris.
Â
Lantaran sudah mengenyam edukasi formal di jurusan Seni Rupa Patung Institut Seni Indonesia, Yogyakarta sukses membantu Boyonz mengetahui proporsi tubuh manusia.
“Batik tersebut sudah dibuat dengan rasa, telah elegan. Mau orang kurus, inginkan orang gemuk jajaki dengan batik. Begitu hebatnya batik itu. Mau warna serasi oke, inginkan warna tabrakan juga tidak masalah. Warna yang lembut, warna yang ngejreng, tersebut semua terdapat di batik. Itulah hebatnya batik,” akunya.

Dari borongan rancangannya, Boyonz tidak sedikit menuangkan gagasan kreatifnya melewati gamis.
“Gamis tersebut simple dan praktis. Bukan melulu untuk orang muslim, orang berjlibab. Ini paling elegan, dan ditujukan guna semuanya, jelas peraih Best Designer versi Fashion TV Paris dalam Bali Fashion Week 2001 itu.
Â
Untuk pertunjukan busana kali ini, Boyonz Ilyas menggandeng Andiyanto guna tata rias wajah dan rambut semua model serta memperlihatkan Geronimo guna tat arias wajah dan rambut semua model. Acara ini memperlihatkan Nina Tamam sebagai di antara penyanyi, dan Geronimo guna musik.
Selain pertunjukan busana di Lobby Lounge, di Surabaya Room di lantai 3 Hotel Shangri-La Jakarta, diselenggarakan bazaar koleksi-koleksi busana Boyonz Ilyas. Penawaran berupa diskon hingga 20 persen berlaku di bazaar pada hari yang sama mulai pukul 10.00 sampai 20.00

(nsa)
Model Gamis Kombinasi Untuk Orang Gemuk – Model Gamis Kombinasi Untuk Orang Gemuk