TEMPO.CO, Jakarta – Hijab dan abaya menculik perhatian publik di New York Fashion Week koleksi Spring Summer 2018, di tengah isu dan kepandaian larangan bepergian ke negara Muslim yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Berbagai model abaya dan hijab diperlihatkan oleh perancang busana muslim Dian Pelangi dan Vivi Zubedi. Baca: Dian Pelangi dan Wardah Luncurkan Koleksi Scarf Eksklusif

Seperti dikutip dari The Guardian, dengan hadirnya hijab dan abaya di di antara pekan mode terbesar di dunia ini diinginkan dapat mengolah prasangka mengenai masyarakat Muslim untuk dunia barat. “Kami tidak tertindas dan kami melulu ingin menunjukkan untuk dunia bahwa kami masih dapat cantik dan bergaya dengan jilbab kami,” ujar Dian Pelangi.
Perancang busana Dian Pelangi berlangsung di catwalk menjelang presentasi sebanyak karyanya di New York Fashion Week, Kamis 7 September 2017. Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP

Dian Pelangi menampilkan rancangan busana muslim siap gunakan yang terinspirasi dari kitab berjudul Humans of New York, karya fotografer Amerika Serikat Brandon Stanton. Buku yang laris di pasaran tersebut mendokumentasikan keragaman 8,5 juta orang yang bermukim di New York. Baca juga: Lebaran, Tampil Sederhana dan Elegan dari Dian Pelangi
Sejumlah model memperagakan busana teranyar karya Dian Pelangi di New York Fashion Week, Kamis 7 September 2017. Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP

Meski begitu, Dian Pelangi tidak melupakan material khas Inonesia yang sarat warna, laksana batik, songket, dan tie dye yang dituangkan dalam format rok berpotongan lebar, wide-pant, loose jacket, dan brokat. Adapun guna hijabnya, Dian Pelangi terinspirasi dari gaya Eropa abad pertengahan.
Koleksi Vivi Zubedi dalam New York Fashion Week. Media color=’red’>Di samping Dian Pelangi, desainer Vivi Zubedi pun menghadirkan busana muslim namun lebih bergaya konservatif laksana abaya khas Timur Tengah. Di unsur belakang gaunnya yang berwarna-warni ada tulisan ‘Mekkah, Madinah, Jannah’. “Saya sangat menyukai Amerika Serikat dan saya memiliki tidak sedikit klien di sini,” kata Vivi Zubedi. “Jilbab tersebut indah, dan kita seluruh masih insan tak peduli apapun agamamu.”

Desainer Catherine Njoo memperkenalkan koleksi terbarunya yang bakal dibawakan ke ajang mode New York Fashion Week, First Stage di Gran Mahakam Jakarta, 21 Agustus 2017. TEMPO/Nurdiansah
Dian Pelangi dan Vivi Zubedi ialah dua dari lima desainer Indonesia yang tampil dalam New York Fashion Week: First Stage. Tiga perancang busana lainnya ialah Barli Asmara, Catherine Njoo, dan Melia Wijaya serta desainer aksesoris Doris Dorothea. Artikel lainnya: Dian Pelangi Terinspirasi Elemen Kehidupan guna IFW 2017

Koleksi Barli Asmara dalam New York Fashion Week. Media York Fashion Week: First Stage ialah sebuah platform yang memberi peluang desainer global guna tampil di New York Fashion Week, apakah mereka mengawali debutnya di Amerika Serikat guna kesatu kalinya atau hendak membangun jejaring ke pasar mode internasional. Simak: Trik Penata Rambut Kendall Jenner Bikin Model Pixie Palsu di NYFW
NIA PRATIWI
Desainer Hijab Dian Pelangi – desainer hijab dian pelangi