Sebagai pembukaan, Jeny Tjahyawati menghadirkan 10 busana muslim bertajuk Aquaristic. Koleksi ini terkesan sederhana dan “dingin”, karena kekuasaan warna biru dan gradasinya.

“Inspirasinya memang diperoleh dari format tetesan air, tumpahan air, aliran ragam bahan kimia yang membeku dan mengalir dan tampak tanpa sudut, sampai-sampai terkesan luwes dan tidak kaku,” ungkap Jeny untuk Kompas Female, usai show-nya di Hotel Harris, Kelapa Gading, Rabu (23/5/2012) lalu.
Koleksinya didominasi palet warna akuatik, dari putih sampai gradasi biru dan hijau, serta ekstra motif kiat tie dye kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan. Bahan yang dipakai antara beda bahan rajut, dan rayon spandex.Busananya banyak sekali terdiri atas two pieces, dari tunik, terusan panjang yang dipadupadankan dengan kardigan panjang, atau celana pendek. Ia pun menghadirkan busana-busana dengan aksen tumpuk.

“Untuk cutting-nya sengaja diciptakan seperti berlubang-lubang, untuk menggambarkan kefleksibelan format air yang tak bersudut,” jelasnya.
Permainan kombinasi warna
Kesan dingin pada koleksi Jeny lantas berganti dengan nuansa kosmik yang dihadirkan oleh Tuty Adib. Dalam koleksinya yang bertajuk Venus in Love, Tuty menghadirkan koleksi busana muslim dalam warna-warna yang tidak banyak gelap laksana coklat tua dan ungu. Fantasi terhadap alam semesta laksana cahaya atmosfer di luar antariksa diwujudkannya melewati teknik tie dye dengan gabungan warna hijau, coklat, kuning, dan oranye. Hasilnya ialah pancaran kemewahan nuansa kosmik yang berkilau.

Dibandingkan dengan Jeny, busana Tuty tampak lebih sederhana dan didominasi oleh busana one piece laksana gamis. Permainan material bahan yang dipakai seperti tie dye sifon sutera, taffeta, satin sutera, dan duchess, menghasilkan rancangan yang melayang, ringan, lembut, feminin, tetapi tetap tampak tegas.
Mengusung tema Life in Technicolor, Nuniek Mawardi menggambarkan peradaban teknologi insan masa depan dengan gaya yang futuristik dalam koleksi busana muslimnya. Rancangannya terkesan minimalis, namun memakai warna-warna yang kompleks. Dalam imajinasinya, warna-warna dunia baru ini dituangkan dalam format warna galaksi print, kaleidoskop print, hingga tie dye di atas bahan sifon, katun, dan kulit. Nuniek tidak sedikit menghadirkan busana dengan gaya asimetris, dan padu padan antara two and three pieces.

Sesuai dengan ciri khasnya sekitar ini, Dian Pelangi muncul dalam konsep busana muslim yang bergaya anak muda. Tema Plastic Doll diterjemahkannya melewati warna yang lembut dan futuristik guna busana-busana muslim yang stylish. Warna-warna laksana perak dan abu-abu dipadukannya dengan warna-warna lembut laksana salmon, hijau pupus, ungu, dan kuning pucat.
Koleksi busananya hadir dalam format bolero, terusan panjang dengan aksen bat wing, bolero kerut, hingga tunik berkerah cheongsam. Beberapa kiat jahitan laksana draperi, ruffles, dan potongan asimetris, juga dipakai Dian untuk menciptakan busananya lebih feminin.
Desain Baju Jubah Sasirangan Baru – Desain Baju Jubah Sasirangan Baru