Acara ‘Sydney Hijab Spark’ dilangsungkan di Wisma Indonesia pada Sabtu (11/3) dengan memperlihatkan koleksi rancangan Inez Kantahuri, Lia Soraya, Lia Afif, Yemi Sudibjo, Marijana Rohmah, Rida Kartini, dan Tuty Adib. Model-model yang memeragakan pakaian-pakaian bergaya santun dan hijab ini berasal dari sekian banyak suku di Indonesia, bahkan sejumlah diantaranya ialah warga negara Australia dan negara lainnya.

“Kita patut bangga modest wear [busana santun] produksi Indonesia tidak kalah dari produk karya Dolce and Gabbana produksi Italia, atau H&M produksi Cina,” ujar Ibu Irene Mulyana, Ketua Dharma Wanita Persatuan KJRI Sydney, yang menjadi pelaksana acara.
Foto: Facebook Bilqis Tuty Adib Ful
Konsul Jenderal RI guna New South Wales, Queensland, dan South Australia, Dr Yayan GH Mulyana menyatakan menurut Global Islamic Economic Report, masyarakat Muslim di semua dunia sudah menghabiskan sampai 230 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 2.000 triliun masing-masing tahun untuk melakukan pembelian pakaian dan fashion.
“Ekonomi kreatif Indonesia, tergolong busana hijab dan modest wear produksi Indonesia, mempunyai potenis jual yang paling tinggi di Australia,” jelas Yayan.

Koleksi rancangan semua desainer Indonesia tersebut memperlihatkan keragaman tekstil tradisional, yang diciptakan dengan proses membatik dan menenun. Teknik ini menjadi karakteristik dari tekstil yang dikedepankan oleh Indonesia.
Tidak melulu pagelaran busana, sejumlah lebih dari 150 pengunjung Wisma Indonesia pun mengikuti talk show dengan tema memadupadankan busana Muslim Nusantara dan hijab tutorial. Di akhir acara, semua pengunjung mendapat peluang untuk dapat langsung bertemu dengan tujug desainer dan melakukan pembelian hasil karya rancangan mereka.

Facebook: KJRI Sydney
Fashion Diplomacy ialah salah satu program yang menjadi sorotan KJRI di Sydney dengan melangsungkan sejumlah pertunjukan busana dalam satu tahun terakhir. Dan urusan ini juga sejalan dengan fesyen yang telah dirasakan sebagai di antara pilar politik luar negeri Australia, laksana yang diterangkan Yayan.

Pada bulan Maret 2016 lalu, KJRI Sydney pernah melangsungkan ‘Indonesia Beautiful’ dengan memperlihatkan dua perancang Indonesia, Nita Seno Adji dan Ba’i Soemarlono serta dua perancang yang telah dikenal di Australia, yaitu Akira Isogawa dan Haryono Setiadi. Keempatnya tercebur dalam menciptakan rancangan dengan tekstil batik.
Yayan menuliskan industri fesyen ialah penyumbang kedua terebesar untuk penghasilan Indonesia di sektor ekonomi kreatif, sesudah industri kuliner. Pagelaran busana ‘Indonesia Beautiful’ rencananya bakal kembali dilangsungkan di tahun 2017 ini.
Desain Baju Hijab Nusantara – desain baju hijab nusanta