Topi baret atau dalam istilah asing dikenal dengan beret hat rupanya sedang digandrungi kalangan hijabers. Meski mengenakan hijab, mereka tak ragu memadukan dengan topi bergaya Prancis itu.

Baret memiliki format bulat, pipih, dan lembut. Dan seringkali topi jenis ini tercipta dari tenunan, wol rajutan tangan, katun rajutan, flanel wol, atau serat akrilik. Dari sisi historis, topi ini diproduksi masal pada abad ke-19 di Prancis dan Spanyol serta negara-negara beda di belahan Eropa.
Bila pembaca setia MALANGTIMES amati, topi baret di Indonesia dikenakan oleh tentara dan polisi. Meski begitu, topi baret ini di dunia mode sedang digandrungi. Bahkan mereka yang mengenakan hijab juga memadukan gaya busana mereka dengan topi baret. Salah satu fashionista hijab yang gemar mengenakan topi baret merupakan Aghnia Punjabi.

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini tampak mengenakan dua model baret yaitu warna velvet dan hitam dengan aksen mutiara. Lantas laksana apa gaya wanita empunya akun Instagram @aghniapunjabi tersebut mengenakan topi Media memilih topi baret keluaran label Zara. Seri Velvet Burgundy punya Aghnia ini dibanderol di kisaran harga Rp 300.000. Ia memilih memadukan dengan busana motif kotak-kotak warna senada dengan topi. Sebagai pelengkap, Aghnia menggunakan kacamata model lensa cat eye warna merah.
Di samping terlihat menggunakan topi baret warna velvet, rupanya alumnus MA Negeri 3 Malang ini juga lumayan gemar mengenakan baret warna hitam. Gaya busana kali ini serba hitam dan Aghnia memadukan dengan hijab warna Media baret yang dikenakan oleh perempuan yang miliki pengekor 400.000 lebih itu merupakan keluaran Stradivarius. Topi baret satu ini dibanderol di kisaran harga Rp 130.000. Bahan topi merupakan wool sampai-sampai hangat dan pas dikenakan di musim dingin. Kala mengenakan baret warna hitam, Aghnia memilih busana blus dengan motif bunga.
Ia memadukan busana tersebut dengan celana kain warna abu-abu. Gaya busana Aghnia kali ini makin menyeluruh dengan ekstra aksesori berupa kacamata bergaya klasik warna hitam.
Sementara itu, desainer senior asal Malang Hermina Andreyani mengaku tidak terdapat masalah berhijab dan mengenakan topi secara bersamaan. “Nggak papa sih bila menurutku asal si pemakai dapat memantaskan diri dan tahu diri ah dengan karakter dirinya,” ujar dia.
Twtapi, Hermina menekankan pemilihan topi mesti dicocokkan dengan sejumlah hal. Paling utama merupakan ukuran topi dicocokkan dengan format tubuh. “Misalnya perawakannya kecil mungil trus gunakan topi yang lebar-lebar dan besar tersebut kurang sesuai menurut keterangan dari saya,” jelas Hermina.
Dalam teori mode, cerah Hermina, apa juga fashion item yang dikenakan, usahakan menyesuaikan dengan format tubuh. Bila mempunyai tubuh mungil, usahakan menghindari topi yang lebar dan berukuran besar. Pun dengan yang bertubuh besar, agaknya topi yang dikenakan dicocokkan dengan empunya tubuh.

“Yah anda balik lagi ke ilmu desain ya. Kalau orangnya kecil pendek, nggak pantes gunakan topi yang lebar-lebar. Nanti tenggelam. Karena jadi ada komparasi antara besar dan kecil,” pungkasnya. ()
Desain Baju Hijab Beludru – desain baju hijab velvet