Perubahan cara melakukan pembelian barang online di Indonesia sendiri mulai pesat di tahun 2014 dan meningkat pesat sampai kini. Dilansir dari Media Jumat (3/11) lembaga survei Nielsen menerbitkan riset pada 60 negara tentang kecenderungan berbelanja.

Dalam survei The Nielsen Global Survey of E-Commerce tersebut diperoleh data sekitar separuh dari konsumen Indonesia berencana untuk melakukan pembelian secara online tiket pesawat (55%) serta mengerjakan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%) dalam enam bulan ke depan. Empat dari sepuluh konsumen (40%) berencana guna membeli kitab elektronik (ebook), nyaris empat dari sepuluh konsumen berencana untuk melakukan pembelian pakaian/aksesori/sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen merencanakan untuk melakukan pembelian tiket acara (34%) secara online.
Perubahan ini tentu diakibatkan oleh tingginya penetrasi internet pada masyarakat di Indonesia. Dilansir dari Media Jumat (2/11), pemakai internet di Indonesia menjangkau 72.7 miliar. Sementara guna akses internet 21% populasi di Indonesia sangat sering memakai telepon genggam.

foto: Media color=’red’>Berdasarkan keterangan dari survei Nielsen, enam dari sepuluh konsumen Indonesia (61%) menyatakan memakai telepon genggam paling tidak sedikit untuk melakukan pembelian barang online, sementara tersebut lebih dari separuh (58%) konsumen mengaku akan memakai komputer. Sepertiga (38%) konsumen mengaku mereka bakal menggunakannya untuk melakukan pembelian barang online.
Kondisi-kondisi laksana inilah yang mendorong kelaziman berbelanja berpindah pada e-commerce. Di negara maju laksana Amerika Serikat, akibat e-commerce terhadap kelangsungan toko jasmani sangat kentara. Toko baju Bebe di Amerika pada tahun 2017 mulai memblokir 170 tokonya untuk berpindah ke online. Toko baju laksana Sears pun menutup 150 toko fisiknya. Toko lain laksana Radioshark, Sears dan Kmart pun mulai memblokir toko fisik.

foto: Media color=’red’> tersebut di ASEAN, gejala ini pun terjadi walau dalam skala yang kecil. Dilansir dari Media Jumat (3/11), CIMB ASEAN Research Institute (CARI) dan perusahaan konsultasi manajemen A.T.Kearny pada tahun 2015 memberitahukan laporan mengandung posisi Asia Tenggara pada situasi dan keterlibatan dalam e-commerce. Asia Tenggara justru melulu menyumbang tidak cukup dari satu persen pasar e-commerce dunia. Dalam lingkup ASEAN, Indonesia menduduki urutan terendah negara di ASEAN yang penduduknya melakukan melakukan pembelian barang online.
Meski di Indonesia belum ada evolusi sebesar itu, tapi fenomena tersebut telah mulai terlihat. Sebagai misal tutupnya dua toko jasmani Matahari Departement Store di Pasaraya Blok M dan Manggarai per-akhir September 2017 lantaran sepi pengunjung. Sebelumnya, 7-Eleven pun gulung tikar. Ritel raksasa lainnya, Lotus pun mengalami nasib serupa.
Gejala Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, mengupayakan menjelaskan gejala ini dalam Rakornas II Pariwisata 2017 di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/5). Rhenald menyatakan kejadian yang sedang melanda dunia tentang perubahan melakukan pembelian barang ini tidak jarang disebut sebagai digital disruption. Yakni, kondisi di mana teknologi digital dan model bisnis digital yang berimbas untuk naik-turunnya nilai bisnis dari suatu jasa atau barang yang sudah ada sebelumnya. Teknologi lama yang berwujud jasmani terganti dengan teknologl digital yang menawarkan kemasan dan guna baru.
Tergusurnya bisnis yang berbasis konvensional dan belum beralih ke online diakibatkan oleh sejumlah hal. Pertama dari cara melakukan pembelian barang konsumen yang hendak fasilitas tepat guna dan sederhana dari toko online. Kedua dari ongkos untuk menjalankan toko konvensional yang besar, tidak seimbang dengan jumlah pengunjung yang menurun.
Walau demikian, sejumlah pihak masih optimis toko jasmani tetap bakal hidup dengan sejumlah alasan. Pertama mesti terdapat inovasi di sejumlah bidang. Kedua, toko online pun sebetulnya menghadapi masalah yang sama dengan toko fisik bilamana pajak online secara rigid diterapkan. Hal ini menjadi kesempatan untuk toko jasmani untuk berlomba dalam bidang permodalan atau pembiayaan toko.

Contoh X Banner Hijab – contoh x banner hijab