
“Saya menyaksikan ada potensi besar di Amerika guna gaun bridal. Saya masih test market dulu. Saya pun sudah riset, konsumen suka dengan gaun yang simple namun glamour,” kata Anniesa, untuk Maya Nurindah yang mengadukan untuk Media tanpa dalil Anniesa mengenalkan lini busana pengantin Muslim di Indonesia Fashion Gallery. “Beberapa pembeli datang ke IFG menanyakan gaun guna pengantin. Jadi kini kita luncurkan koleksi bridal guna memenuhi keperluan pasar,” jelas Teti Nurhayati, CEO IFG yang bertempat di area Manhattan.
Dari peluncuran lini busana pengantin, perjalanan Anniesa berlanjut ke kampus FIT mengisi undangan guna menjadi penceramah di konferensi berjudul “International Fashion and Culture Networking Conference”. Anniesa disejajarkan guna tampil bareng dua pembicara beda yaitu penata gaya profesional Raquel Smith dan Meg Flather, Director of Education Tatcha cosmetic yang pun seorang penceramah motivasi, serta Verky Arcos, Editor Latina Magazine sebagai moderator. Mereka ialah pelaku mode yang dominan di kota New York.

Raquel Smith, yang pun menata gaya biduan Beyoncé, paling kagum menyaksikan desain busana Muslim karya Anniesa. “Indah sekali, menarik dan elegan. Anniesa tentu sukses di New York,” kata Raquel yang pun berprofesi sebagai perancang perhiasan.
Ketika ditanya soal proses pembuatan karya-karya desainnya, Anniesa menuliskan bahwa masing-masing desain memiliki arti, tidak saja kreativitas. “Fashion di Amerika tersebut sangat menyerahkan inspirasi, dan untuk saya guna menjadi seorang fashion designer bukan sekedar menciptakan baju tapi mesti terdapat pesan yang hendak disampaikan,” jelas Anniesa.

“Saya hendak orang lebih menghargai perbedaan dan kebiasaan yang berbagai ragam. Pada dasarnya kita seluruh sama. Anniesa menjadi ilham karena sebagai desainer Muslim berani memperlihatkan karyanya di New York Fashion Week,” ujar Aurora Azon, President International Fashion and Cultural Association sebagai pelaksana dari acara konferensi di FIT. “Saya tidak sabar menyaksikan karya Anniesa berikutnya. Karena masing-masing karyanya memiliki pesan yang paling kuat dan menarik,” kata Verky Arcos memblokir diskusi panel.
Kampus FIT yang didirikan tahun 1944 sudah meluluskan ribuan desainer profesional. FIT dikenal sebagai barometer edukasi mode dunia. Nama-nama alumni FIT terbukti menjadi kiblat tren setter mode, laksana Calvin Klein dan Michael Kors.

Konperensi di FIT ini ialah rangkaian pekerjaan terakhir Anniesa Hasibuan di kota New York. “Senang sekali dapat menjadi penceramah di FIT. Ini ialah apresiasi dari industri fashion Amerika, tidak saja pada saya tapi guna Indonesia juga,” kata Anniesa seusai acara konferensi berlangsung.

Baju Pengantin Sederhana Tapi Elegan – Baju Pengantin Simple Tapi Elegan