Oki Setiana Dewi, bintang film yang merambah dunia bisnis fesyen, mengawali petualangannya sebagai desainer fesyen dan pengusaha busana muslimah semenjak tahun 2014. Ia menciptakan busana ready to wear (busana siap pakai) yang diberinama Oki Setiana Dewi. Bisnisnya menggelinding mulus. Kini, Oki mengepakan sayap bisnisnya dengan mengenalkan Oki Setiana Dewi Bridal yang diluncurkannya di tahun 2016. “Target konsumennya kalangan menengah atas,” ucap Oki di Jakarta. Lokasi butiknya di area Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Ibu dari dua orang anak ini menghadirkan koleksi busana yang elegan nan elegan. “Oki Setiana Dewi Bridal dapat digunakan tidak melulu keseharian, namun pun acara-acara formal dan pasti saja di hari pernikahan,” tutur aktris yang familiar lewat aktingnya di film Ketika Cinta Bertasbih di tahun 2009 silam. Perempuan yang bermunculan di Batam, 27 tahun yang lalu tersebut menyematkan ragam aksesoris laksana kristal dan swarovski di busananya tersebut. Warna-warna pastel dipilihnya guna menunjukan sisi feminim wanita. Bagi bahan materialnya, Oki memilih organdy, chiddon, satin, tafetta, tulle dan brokat bunga tiga dimensi.
Isteri dari Ory Vitrio ini menuturkan gaun pengantin berbalut hia san swarovski dilengkapi dengan detil ruffle di unsur bawah gaun, sampai tidak mengindikasikan lekukan tubuh pemakainya. Busana pengantin yang berlabel Oki Setiana Dewi Bridal tersebut menawarkan paket pernikahan untuk konsumen. Mempelai yang mengharapkan adibusana guna pernikahannya dapat memilih tiga paket. Harga pakettnya bervariasi mulai dari Rp 35 juta sampai Rp 70 juta. “Busana pengantin Oki Setiana Bridal diciptakan ekslusif,” tandasnya.
Oki Setiana Dewi, pendiri Oki Setiana Dewi Bridal (kiri), dan Asri Welas (kanan) di Indonesia Fashion Week 2016, Jakarta, Minggu, 13/4/2016. (Foto : Vicky Rachman/SWA)
Oki mengawali bisnisnya perlahan-lahan. Ia memasarkan melewati akun instagram dan twitter. Kini, toko dan butik ready to wear-nya berjumlah tujuh unit. Lokasinya di Jakarta sejumlah dua unit, Tangerang, Medan, dan Serang. “Tahun ini saya inginkan membuka butik Oki Setiana Bridal di sejumlah tempat, tempatnya masih ditimbang-timbang dulu,” tukasnya. Disamping itu, Oki akan rajin menjual busana pengantinya di media sosial, pameran pernikahan, dan mengikuti sekian banyak pagelaran fesyen di domestik dan mancanegara. “Bulan Mei nanti saya bakal ke Istanbul, Turki,” imbuhnya. Adapun, omset penjualannya belum dapat dirinci lebih lanjut. “Kalau soal omset, suami saya yang lebih paham,” katanya sembari melempar senyum.

Dukungan Pemerintah
Perihal industri fesyen, pemerintah bercita-cita pelaku industri fesyen nasional terus mengangkat kebudayaan lokal dalam membuat nilai tambah pada produknya. Hal ini juga diinginkan mampu memberikan karakteristik dan identitas fesyen Indonesia menjadi pembeda dengan negara beda serta menambah daya saingnya di era pasar bebas. Pemerintah tetap bergandengan tangan dengan dunia usaha dalam mendorong pengembangan industri fesyen nasional ke depannya. Terlebih lagi guna mewujudkan Indonesia menjadi Pusat Mode Dunia pada tahun 2025.

Pada peluang terpisah, Saleh Husin, Menteri Perindustrian menjelaskan, fesyen adalah bagian dari industri kreatif yang tergolong dalam lingkup binaan Kementerian Perindustrian sebagaimana dipercayakan pada Inpres Nomor 6 Tahun 2009 mengenai Pengembangan Ekonomi Kreatif. Berdasarkan data Tim Studi Ekonomi Kreatif Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2014, melafalkan sektor ekonomi kreatif menyerahkan kontribusi sebesar Rp 641,8 triliun terhadap PDB atau di atas sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan. “Dari jumlah tersebut, sub sektor fesyen menyumbang sebesar 28,29% atau setara Rp 181,5 triliun, kedua terbesar sesudah sub sektor kuliner yang menjangkau Rp 208,6 triliun,” ungkap Saleh Husin.
Subsektor fesyen pun menyerap tenaga kerja terbanyak salah satu subsektor industri kreatif lain, yaitu sejumlah 3.838.756 orang dari 1.107.956 unit usaha. Sementara itu, laju perkembangan ekspornya pun tertinggi dikomparasikan sub sektor industri kreatif yang menjangkau 9,51%. “Fesyen berkontribusi sebesar Rp 76,78 triliun terhadap ekspor Indonesia,” tuturnya. Bagian yang tak kalah urgen untuk dicermati ialah angka konsumsi lokasi tinggal tangga guna subsektor fesyen yakni sebesar Rp 282,8 triliun atau menduduki urutan kedua sesudah subsektor kuliner dengan angka konsumsi lokasi tinggal tangga sebesar Rp 367,5 triliun. ()
Baju Pengantin Muslimah – Baju Pengantin Muslimah