“Itu terdapat sub suku lagi terdapat 405 namun di Kalteng yang terbesar ialah suku Dayak Ngaju jadi ini yang biasa dipakai untuk pernikahan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalimantan Tengah, Leonard Samuel Ampung saat didatangi di acara Festival Pesona Budaya Borneo 2017 di Halaman Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (29/7).

Di samping pernikahan yang memakai proses adat, ada laksana untuk acara kematian, kelahiran, bangun rumah, menginjak rumah baru.
“Ada pun acara acara perkataan syukur memuai bertani mengawali membuka lahan baru ya kan ini pun harus melewati proses adat,” kata Leonard.
Lanjut Leonard, andai proses adat pernikahan laksana contohnya memanggul, lantas melamar. Setiap langkah dalam menggelar pernikahan terdapat yang menata yakni ketua adat. “Ada tersebut yang namanya Basir yang menata sebagai ketua adat kita, Damang anda istilahnya tersebut yang menata adat istiadat anda itu,” kata Leonard.

Setiap tahapan, lanjut dia, mempunyai aturan mainnya dan kriteria-syaratnya semua ditata oleh Basir kepala adat.
“Iya tersebut saling menanya bila syarat-syaratnya terpenuhi jalan dia, bila tidak terpenuhi batal dia,” lanjut Leonard.
Di samping pernikahan, suku Dayak pun dikenal melewati ragam tarian maupun lokasi tinggal adatnya. “Dari uniknya, tariannya atraktif, energik, kemudian dari segi warna. Dia warna gampang kelihatan ada putih, terdapat hitam, terdapat hijau, terdapat merah, terdapat kuning. Itu warna Dayak. Cuma lima ya,” jelas Leonard.

Ia menerangkan andai Suku Dayak aslinya mempunyai lima warna, andai di samping dari warna kelima itu ialah bentuk modifikasi Suku Dayak. Ia juga tidak dapat menjelaskan makna dari kelima warna itu, namun tegasnya andai kelima warna tersebut memiliki dengan kata lain semua, yang tersebut menjadi karakteristik tersendiri.
Di samping itu, ia menambahkan bila karakteristik lain Suku Dayak yaitu lokasi tinggal Betang Dayak. Rumah yang bentuknya panjang. Ia mengatakan andai dalam rumah tersebut terdapat suatu kebersamaan dan kesetaraan, serta gotong-royong.
Leonard menceritakan andai dalam lokasi tinggal Betang Dayak tersebut didiami oleh sejumlah keluarga, di mana ada keunikan andai di dalam rumah tersebut terdapat pengikut agama lain, laksana yang muslim, terdapat Kristen, sampai agama yang dahulu yakni Hindu Kaharingan.

Ia pun pun mencontohkan dalam keluarganya sendiri. “Saya ini, adiknya saya muslim, pun ada yang agama dulu. Satu keluarga, namun hidup kita bersebelahan rukun harmonis,” jelas Leonard.
Namun Leonard mengatakan, andai akhir-akhir ini tidak sedikit dari masyarakat yang bukan pribumi Suku Dayak datang ke sana, dan tersebut membuat adanya perbedaan. “Akhir-akhir ini memang tidak sedikit lah yang dari luar masuk, tersebut yang buat tanda petik buat sesuatu adanya perbedaan-perbedaan,” jelas Leonard.
Namun Leonard menyampaikan, andai aslinya mereka masih bersatu, sebab dalam filosofinya lokasi tinggal Betang Dayak. “Pada aslinya anda masih satu, sebab filosofi betang, lokasi tinggal panjang tadi kelihatan. Kebersamaan tersebut di campur, enggak terdapat istilahnya enggak boleh bersebelahan dengan ini, contohnya haram,” kata Leonard.

Leonard mengucapkan jika tersebut sebagai adat istiadat dari Suku Dayak nenek moyang turun temurun. Itu Kebersamaan telah didapat, keharmonisan telah didapat oleh masyarakat Dayak. Suku Dayak tetap menghargai pendatang. [bal]
Baju Pengantin Dayak – Baju Pengantin Dayak